Friday, March 31, 2017

Sejenak Bercerita Tentang Muthy Part 2

Hari semakin berjalan, berganti dengan bulan hingga tiba pada saat ini. Keakraban ku dengan muthy sudah tergolong dekat. Tapi keakraban ini aneh karena kami lebih banyak bertengkar.

Pertengkaran itu dimulai saat saya cemburu terhadap dirinya yang sering telponan. Yah.. saya tidak tahu, dia telponan sama siapa.. dan akhirnya saya marah dan mengatakan untuk tidak mau lagi kenal dengan dirinya.

Saya sadar, bahwa keadaan saat itu saya salah. Saya terlalu egois dan tidak sabaran. Saya tidak memberinya kesempatan untuk mengenal saya lebih dekat lagi.

Yah.. saya sangat mencintai dia. Dimana saat itu saya benar-benar membuka hati  buat dia, sehingga saya mengabaikan perempuan-perempuan lain yang sedang dekat dengan saya.

Entah dorongan apa yang muncul ketika itu, saya benar-benar ingin miliki dia. Dan oleh karena itu saya berniat melamar dia sebagai istri meskipun saat itu kami belum ada komitmen. Namun saya sangat inginkan dia sehingga saya memberanikan diri untuk mencoba menyampaikan niat saya kepada orang tuanya melalui pihak keluarga saya.

Namun, sayangnya hasilnya membuat saya kecewa. Karena muthy ternyata belum mau menikah. Hingga pada akhirnya lamaran itu tidak saya lanjutkan.

Hati saya ketika itu sangat terpukul dan hancur. Seseorang yang sangat saya cintai ternyata tidak menginginkan kehadiran saya.

Dan setelah itu, kami tidak lagi berkomunikasi. Dia menyatakan untuk tidak lagi mau mengenal saya. Tidak ingin diganggu dan meminta saya untuk menjauhinya.

Dan saya pun berusaha memenuhi permintaannya. Selang beberapa bulan komunikasi antara kami berdua sudah tidak ada, namun saya masih sering mencari tahu kabar dia melalui temannya ataupun dari sosial media.

Bersambung.......